Mengenal Moise Kean, Anak Ajaib Juventus yang Berbakti Pada Sang Ibunda

KABARVIABOLA Mengenal Moise Kean, Anak Ajaib Juventus yang Berbakti Pada Sang Ibunda

Satu nama yang belakangan ini kerap menarik perhatian publik adalah striker muda Italia serta Juventus, Moise Kean. Sang ibu, Isabelle, bercerita soal latar belakang keluarga serta cerita dibalik penamaan pemain berumur 19 tahun tersebut.

Kean telah menarik perhatian saat melakoni laga debutnya bersama Juventus pada bulan November 2016 silam. Lima bulan berselang, ia kembali mencuri mata penikmat sepak bola dengan gol pertamanya untuk Juventus di laga terakhir Serie A 2016/2017.

Pada musim ini, permainannya semakin matang. Di awal bulan Maret ini, ia diberi kesempatan untuk beraksi sebagai starter kala Juventus menghadapi Udinese di ajang Serie A. Ia membayar kepercayaan tersebut dengan dua gol ciamik.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.


Cerita Dibalik Nama Moise

Torehan kala menghadapi Udinese membuat nama Kean semakin banyak dibicarakan. Namun ia lebih dikenal oleh publik setelah sukses mencetak gol perdananya untuk Timnas Italia, yang membuat Gli Azzurri menang atas Finlandia di laga kualifikasi Piala Eropa 2020.

Tidak banyak yang tahu bahwa torehan Kean ini merupakan hasil kerja keras serta keajaiban. Bahkan kelahirannya sendiri pun adalah sebuah keajaiban. Seperti yang dikisahkan oleh sang ibu, Isabelle, yang mengenang masa-masa waktu dirinya melahirkan Kean.

"Apakah anda tahu mengapa kami memanggilnya Mose [Musa] di rumah? Karena kelahirannya sendiri merupakan keajaiban. Doktor telah memberi tahu bahwa saya tak bisa lagi memiliki anak. Saya menangis dan berdoa," tutur Isabelle kepada Tuttosport.

"Giovanni [kakak Kean] juga meminta saya seorang adik kecil. Pada suatu malam saya memimpikan Moses, dia datang membantu saya dan, empat bulan kemudian, saya hamil lagi," lanjutnya.

Bakti Kean Terhadap Orang Tua

Moise Kean terlahir dalam keluarga yang sederhana. Isabelle sendiri merupakan salah satu pekerja di sebuah fasilitas perawatan dan dibayar dengan nominal gaji yang kecil. Bahkan, tak jarang ia harus bekerja di malam hari.

"Saya bekerja di fasilitas perawatan dan terkadang bekerja di malam hari. Lalu suatu hari, dia menghubungi saya jam 5:30 sore. Saya sedang bersiap pergi bekerja di Nizza Monferrato. Saya ketakutan, saya pikir sesuatu telah terjadi padanya," tambah Isabelle.

"Malah sebaliknya, ia berkata kepada saya, 'Mama, ada kejutan untuk anda.' Saya menjawab, 'Jangan berkata anda tidak bergabung dengan Juve'. Dia berkata 'tidak Ma, saya bergabung. Anda tak perlu bekerja lagi dan anda bisa hidup bersama saya di Turin," sambungnya.

"Kesuksesan Moise telah membayar semua pengorbanan yang saya lakukan di masa lalu,"

Kepuasan Seorang Ibu

Sebagai seorang ibu, Isabelle selalu menyematkan pesan kepada sang anak agar kiprahnya di dunia sepak bola selalu menemui kesuksesan. Katanya, Kean harus selalu mendengar saran dari sang pelatih serta rekan-rekan setimnya yang lebih berpengalaman.

"Saya berkata kepadanya untuk terus seperti ini, selalu mendengar pelatih dan rekan setimnya yang lebih tua," lanjutnya lagi.

"Melihat anaknya bisa berhasil dan mencapai level yang sangat tinggi merupakan sebuah kepuasan bagi seorang ibu. Saya tak pernah membayangkannya, terutama jika mengingat dari mana kami berasal," tandasnya.